Topik tentang Kesehatan Mental perlahan menggerogoti berbagai media sosial. Masalah kesehatan mental ini mulai menyerang tidak hanya orang dewasa saja, namun banyak mengidap di remaja sekarang. Seringnya ketidakmampuan menangani permasalahan hidup akan secara otomatis berhubungan dengan topik yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan.

 
Dari data WHO tahun 2021, anak remaja umumnya memiliki masalah kesehatan mental pada beberapa hal seperti gangguan emosi, gangguan prilaku, gangguan makan, gangguan kejiwaan, menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri, dan melakukan perilaku yang beresiko tinggi. Banyak berita menyedihkan yang telah beredar terkait masalah kesehatan mental remaja. Yuk kita ulik lebih jauh tentang topik ini.

kesehatan mental pada anak remaja

Kondisi Kesehatan Mental Anak Indonesia

Berdasarkan Survey Kesehatan Mental Nasional 2022, satu dari tiga remaja Indonesia (usia 10-17 tahun) memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Survey ini adalah survey pertama yang dilakukan di Indonesia terkait kesehatan mental anak. Laporan hasil penelitian yang berjumlah 91 halaman ini membahas tentang kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia.

 
Survey ini menunjukkan prevalensi berskala nasional terkait lima gangguan mental yang umum terjadi di kalangan remaja Indonesia. Gangguan depresi mayor, gangguan cemas, gangguan stress pasca-trauma, gangguan pemusatan perhatian, dan gangguan perilaku.

 
Ada tiga temuan utama yang dibagikan dalam laporan survey ini, yaitu :
• Satu dari tiga remaja (34.9%), setara dengan 15.5 juta remaja Indonesia, memiliki satu masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
• Satu dari dua puluh remaja (5.5%), setara dengan 2.45 juta remaja Indonesia, memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
• Gangguan cemas merupakan gangguan mental yang paling banyak dialami oleh remaja.

Defenisi Kesehatan Mental Anak

Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc., Sc.D. menyebutkan bahwa remaja dengan gangguan mental mengalami gangguan atau kesulitan dalam melakukan kesehariannya yang disebabkan oleh gejala gangguan mental yang ia miliki. Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini merupakan peneliti utama I-NAMHS (Survey Kesehatan Mental Remaja Indonesia).

 
Definisi masalah kesehatan mental berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (berdasarkan UU No.18 Tahun 2014 terkait kesehatan jiwa) adalah orang yang memiliki masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau orang dengan kualitas hidup yang buruk yang menyebabkan orang tersebut berisiko untuk mengalami gangguan mental. Masalah kesehatan mental ini bisa terjadi sementara atau reaksi akut akibat tekanan hidup. Masalah kesehatan mental yang lebih buruk disebut dengan gangguan mental.

Akibat Dari Masalah Kesehatan Mental Anak

Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

 
Gangguan mental ini akan mempengaruhi seluruh kehidupan seorang remaja. Pengaruh negatif dari gangguan mental tidak hanya akan menyerang dirinya sendiri, namun juga akan berpengaruh kepada keluarga juga. Sedangkan kita tau, sebuah keluarga adalah fondasi dasar dari sebuah bangsa. Jika remajanya saja terganggu apa kabar dengan semua program pemerintah dalam memajukan bangsa.

Bagaimana Islam Menjadi Solusi bagi Kesehatan Mental Anak?

Dalam Al-qurán, surah Yunus ayat 57 disebutkan :

“Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin.”

 

Kesehatan mental adalah salah satu jenis penyakit yang terdapat di dalam dada. Dan telah disebutkan di ayat tersebut bahwa Al-qurán terdapat petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin. Siapapun yang ingin mendapat solusi Al-qurán bisa jadi penyembuh.

Masalah kesehatan mental yang terjadi pada remaja disebabkan karena rapuhnya kondisi mental anak remaja saat ini. Disinilah poin penting yang bisa difokuskan untuk menjadi awal mula penguatan mental pada anak. Rapuhnya mental perlu diperkenalkan dengan kisah-kisah penguatan mental yang banyak terdapat di dalam Al-qurán.

Banyak kisah islami yang baiknya diperkenalkan pada anak sejak dini. Hal ini penting agar ia tidak merasa yang paling menderita, agar anak tidak merasa ujiannya yang paling berat sedunia kelak saat diterpa ujian saat dewasa nanti.

Tekanan yang banyak ia temukan dari luar dirinya, baik dari orang tua, saudara, tetangga, masyarakat banyak belumlah apa-apa jika ia sudah dibekali dengan kisah penguatan mental sang mujahid mujahidah dalam Al-qurán.

Mengenalkan idola muslim seperti empat pemimpin wanita surga yang sudah disampaikan Rasulullah. Yaitu Sayyidah Asiyah binti Muzahim, Sayyidah Maryam binti Imran, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, dan Sayyidah Fatimah binti Rasulullah. Banyak ilmu yang bisa dipelajari dari kisah yang telah mengoyak-ngoyak mental para Sayyidah dalam menjalani hidup. Meneladani Sayyidah akan membantu menguatkan mental anak remaja saat diterpa ujian kehidupan.

Setelah mengetahui apa yang harus dibekali pada anak remaja, tugas selanjutnya adalah menjaga anak agar tetap berada di lingkungan yang postif atau yang islami. Lingkungan punya peran besar dalam mempengaruhi prilaku anak. Dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, saudara kandung, keluarga, dan juga para guru yang ada disekitar anak perlu mendapat perhatian lebih.

Referensi:

www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Index