Nikmatnya Diomongin Orang Lain

Tidak ada salahnya mendengar omongan orang, jika omongan tersebut merupakan kritik membangun, jika omongan tersebut baik untuk memperbaiki diri, jika omongan tersebut menjadi penyemangat diri. Namun, kalo yang diomongin itu nyakitin hati banget, apa harus di dengerin juga?

Seneng gak diomongin, kalo gak senang, jangan ngomongin orang. Itu, hukum yang pasti.

Kalo kamu gak pengen diomongin orang lain, mulailah dari diri sendiri, jangan ngomongin orang juga.

Satu kesyukuran buat kita adalah, bahwa malaikat tidak akan mencatat satu dosa jika ucapan kita ngomongin orang belum keluar dari mulut kita. Kalo belum keluar dalam bentuk ucapan, tidak akan jadi satu dosa. Naah, kalo pengen ngomongin orang lain, tahan di hati aja ya :), jangan sampai kedengeran sama toko atau orang sebelah :)

Bahkan makanan sekalipun tidak boleh diomongin. Rasul memberi contoh begitu. Gak enaklah , gak inilah, gak itulah, bekap aja tuh mulut pake tangan, trus sambil elus dada, hehe, ini becanda ya :). Makanan ja gak boleh diomongin apalagi ngomongin orang yang punya hati. #selftalk

Kita hidup bersama orang lain, baik butuh atau tidak, baik suka atau tidak, sodara atau bukan, asyik atau gak asyik. Jadii…, kita tidak bisa terlepas dari komentar orang lain. Hidup itu justru lebih seru kalo ada orang lain kan. Kalo gak ada, pasti sepi, pasti hampa. Ya kan? Dan percayalah, bahwa apapun yang kita lakuin, pasti kena omongan. Melakukan hal positif, dapat omongan. Melakukan hal negatif, apalagi. Pasti makin rame diomonginnya. Ingat nasehat bahwa kita tidak bisa membuat semua orang suka terhadap kita, pasti akan ada saja orang yang tidak suka. Jadi, santai saja jika ada yang ngomongin. :)

Mengingat hal diomongin dan ngomongin orang, teringat sebuah kisah abadi, dalam surah Lukman, Kisah Lukman dan anaknya yang sedang dalam perjalanan. Hari dimana Lukman dan anaknya memasuki pasar dengan dengan menaiki seekor keledai. Saat sang ayah menaiki keledai, dan anaknya mengikutinya di belakang, orang sekitar berkata “Lihat orang tua itu, egois sekali, anaknya sendiri dibiarkan berjalan kaki”. Setelah mendengarkan kata-kata tersebut, si ayah turun, dan meminta anaknya yang menaiki keledai dan si ayah mengikutinya dari belakang. Melihat hal tersebut, orang sekitar lalu berkata, “Lihat betapa egois si anak tersebut, membiarkan ayahnya berjalan mengikutinya sedangkan ia dengan enaknya naik keledai. Mendengar kata-kata tersebut, Lukman dan anaknya naik secara bersama-sama, menunggangi keledai. Dan lagi-lagi, orang-orang memberi komentar, “Lihat ayah dan anak itu, betapa tega mereka menunggangi si keledai yang kurus, benar-benar tidak menyayangi binatang”. Mendengar hal tersebut, si ayah dan anak turun dari keledai, dan berdua memanggul si keledai hingga pulang. Dan.. masih orang - orang berkata, “Alangkah bodohnya dua orang tersebut, keledai itu ya untuk dinaiki, bukan dipanggul kayak begitu”.

sumber disini

sumber disini

 

See, selalu ada saja bahan yang akan jadi buah bibir atau bahan komentar orang lain.

Trus, bagaimana sikap kita kalo kita diomongin orang?

1. Jika diomongin orang lain, balaslah dengan diam atau balaslah dengan perkataan yang baik. “Barang siapa yang mengaku dirinya beriman, maka berkatalah yang baik, atau sekalian diam saja.” Jika kamu membalas apa yang diomongin orang lain, apa bedanya kita dengan yang ngomongin. :)

2. Kita lihat dulu, siapa yang ngomongin kita. Jika memang orang tua, guru, atau orang bijak. Berkacalah.. Jika baik, ambil yang positifnya, dan lakukan perubahan.

3. Terkadang, diomongin orang itu salah satu bentuk ujian. Jadi, bersyukurlah karena masih diberi ujian. Itu salah satu tanda kasih sayang Tuhan. Jika ada yang ngomongin, bersyukurlah, karena pahalanya orang yang ngomongin akan berpindah ke kantong pahala kita.

4. Jika omongan itu tidak baik, abaikan saja. Selesai perkara :). Balaslah omongan orang lain itu dengan kebaikan. Balaslah bara api dengan lautan air, bukan dengan bara api.

Bagi orang yang menyandarkan setiap kegiatan semata-mata karena Alloh, maka dia akan tidak terpengaruh pada omongin orang lain. Semoga Tuhan yang mencukupkan balasan.

 

#Islam Itu Indah, Episode 5 November 2014

(Resensi) Perjalanan Menuju Puncak Kerinduan

“Ini kisah tentang perjalanan. Kisah ini lebih sederhana, tapi tetap bersejarah-setidaknya bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Dan sebagaimana lazimnya sebuah perjalanan, selalu disertai dengan pertanyan-pertanyaan. Lima pertanyaan yang dibawa oleh lima penumpang dalam Kapal Blitar Holland. Timbulnya sebuah pertanyaan, tidak otomatis selalu ada jawabannya. Terkadang tidak ada jawabannya. Pun penjelasannya.

Perjalanan hidup adalah sebuah misteri Sang Perencana Kehidupan. Setiap insan pasti memiliki sebuah pertanyaan dalam kehidupannya. Berjuang untuk menemukan makna kehidupan, makna perpisahan, penolakan, kebencian, kehilangan, kemunafikan, dan kepiluan sebagai pelengkap dari mozaik kehidupan manusia. Membaca Novel Rindu ini , kita akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Perjalanan tentang tokoh-tokoh yang ditakdirkan untuk bertemu demi menjawab semua keraguan dan pertanyaan yang selama ini disimpan rapi di sudut hati. Perjalanan mulai dari Makassar, hingga ke ujung Aceh yang berhenti di setiap pelabuhan untuk mengangkut penumpang lain yang ingin berhaji.

Setting tempatnya berada di sebuah kapal besar, serupa kapal dalam film Titanic. Setting tempat dan cerita sejarah, as always, menjadi kekuatan sang penulis menggambarkan setiap peristiwa dan kegiatan yang terjadi di kapal besar ini. Sebut saja, novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah yang juga dikarang oleh Tere Liye, novel tersebut bercerita tentang pasang surut cinta yang terjadi di sebuah sepit ‘perahu kecil’ milik Borno. Novel Rindu ini juga memiliki latar tempat yang masih berada di sekitar kelautan.

Adalah Ahmad Karaeng, tokoh sentral, yang lebih dikenal seantero Makassar hingga Pare-Pare dengan sebutan Gurutta. Seorang kakek, berusia 75 tahun, ulama masyhur yang masih memiliki darah biru, keturunan dari raja Gowa Pertama, Sultah Hasanuddin. Gurutta menjadi tokoh sentral, sebagai pemimpin dalam perjalanan selama 30 hari itu, dan berperan besar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tokoh lainnya.

Pertanyaan pertama berasal dari seorang Bou (Bonda Upe), perempuan berusia empat puluh tahun yang melakoni sebagai guru mengaji anak-anak di kapal besar itu. Wanita yang yang belum bisa menerima masa lalunya dengan utuh seperti penerimaan dan pengertian yang baik dari suaminya, Enlai. Seorang perempuan yang ingin mencapai versi hebat dari seluruh manusia, namun belum selesai dengan dirinya sendiri. Apa yang terjadi di masa lalu Bou? Mengapa ia begitu takut untuk menikmati santap bersama di Kota Batavia? Apa yang membuat ia akhirnya begitu tenang untuk keluar kabin bersama suaminya dan bersantap di restauran kapal?

Daeng Andipati, seorang pedagang besar di kota Makassar. Masih muda, kaya raya, pintar, punya dua anak pintar, Anna dan Elsa, serta istri yang sedang hail selama dalam perjalanan. Dengan kriteria selengkap itu, semua memandang keluarga Daeng Andipati adalah sebuah keluarga bahagia, keluarga yang patut mendapat tempat iri di mata orang luar. Orang memandang semua kriteria keluarga bahagia ada di keluarga Andipati. Namun, suatu malam, ketika berkumpul bersama dengan Ruben, Ambo, Gurutta, chef Lars di ruang restauran, pertanyaan kedua terkuak. Ruben-lah yang memicu pertanyaan tersebut keluar dari mulut Daeng Andipati.

Kisah tentang sebuah kesuksesan yang tidak berarti hidup yang bahagia. Pertanyaan yang hampir sama yang ditanyakan oleh tokoh Megamind dalam sebuah film. Hey, kenapa jadi bawa2 film kartun kesini. Ketika ia sudah memiliki segalanya tetapi ia bingung dan hampa, mengapa ia tidak bahagia. Sebuah pertanyaan yang bersinggungan dengan kehidupan tokoh lainnya. Pertanyaan yang meluruhkan citra ‘bahagia’ dari keluarga Andipati. Pertanyaan tersebut juga sempat menimbulkan perkelahian sehingga menyeret seseorang untuk di penjara di ruang bawah kapal. Apa pertanyaan dari Daeng Andipati sehingga ia tergugu menerima penjelasan dari Gurutta?

Kisah ini juga dihiasi tentang keromantisan Mbah Kakung dan istrinya. Saat - saat romantis dalam keseharian tiba-tiba berubah menjadi sebuah cerita sedih ketika sebuah peristiwa pilu terjadi saat perjalanan sudah mendekati kota tujuan, Jeddah. Gurutta berhati-hati menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh Mbah Kakung. Usia yang tidak terpaut begitu jauh, membuat Gurutta takut salah pilih kata dan khawatir menyebabkan pilu Mbah Kakung semakin bertambah.

Tokoh berikutnya adalah seorang Ambo Uleng. Seorang pemuda yang baru saja meninggalkan pekerjaannya sebagai juru mudi pertama di sebuah kapal Phinisi. Jabatan tertinggi yang ia miliki setelah berlayar selama 25 tahun di lautan, dan ia tinggalkan begitu saja. Seorang pemuda yatim piatu yang berkarakter pendiam, to the point, dan membawa ‘batu besar’ yang mengganjal di hatinya. Ia ingin pergi hingga keujung dunia meninggalkan jauh masa lalu dibelakangnya. Banyak kejadian yang membuat pemuda ini berubah dan menjadi begitu dicintai oleh seisi penumpang kapal. Terlebih bagi Kapten Phillips yang awalnya sangat ragu, apakah Ambo Uleng akan membawa manfaat atau tidak saat perekrutan tenaga kelasi kapal. Apa yang membuat Ambo Uleng berubah? Mengapa ia menjadi begitu dicintai yang lainnya? Pertanyaan apa yang mengganjal di hati pemuda itu? Pertanyaan tentang ia kehilangan orang tuanyakah? Atau pertanyaan tentang masa lalunya? Apakah perjalanan panjang ini mampu membuat Ambo Uleng melupakan masa lalunya?

Lalu, bagaimana dengan pertanyaan yang kelima? Pertanyaan yang dimiliki oleh Gurutta sendiri? Siapa yang akan menjawab pertanyaan Gurutta ? Apa yang menjadi pertanyaan dan resah hati orang yang sangat disegani, didengarkan ucapan dan nasehatnya? Bagaimana ia menjadi tokoh yang munafik dalam kisah ini?

“Hari demi hari adalah pemberhentian kecil. Bulan demi bulan itu pun sekedar pelabuhan sedang. Pun tahun demi tahun, mungkin itu bisa kita sebut dermaga transit besar. Tapi itu semua sifatnya pemberhentian semua. Dengan segera kapal kita berangkat kembali, menuju tujuan yang paling hakiki”.

Kisah-kisah sentral tersebut didampingi beberapa tokoh yang menunjang kesempurnaan cerita. Seperti tokoh Anna, putri bungsu Daeng Andipati, memainkan peranan yang bersinggungan dengan setiap tokoh dalam novel ini. Kepolosannya dan kemurnian hatinya dalam memandang dunia menunjukkan sisi yang berbeda ditengah kerumitan dan kesemrawutan dunia yang dihadapannya.

Guru sekolah, Bapak Soerjaningrat dan Bapak Mangoenkoesoemo menjadi guru yang brillian yang mengusir jauh kebosanan anak-anak selama perjalanan. Contoh nyata tentang bagaimana idealnya seorang pengajar dan berperan sebagai pendidik yang baik serta tidak membosankan khususnya tentang mata pelajaran sulit. Sentilan khusus yang ditujukan bagi seluruh pemilik profesi tanpa tanda jasa itu. Hadirnya prajurit kerajaan Ternate, yang dari awal kemunculan mereka, saya bingung apa peran khusus untuk mereka. Dan ternyata tampak kegagahannya berperan pada peristiwa menjelang akhir kisah panjang itu.

Semua kisah itu berpadu dalam sebuah kapal uap kargo terbesar di zaman itu. Setiap tokoh merindukan kedamaian hati sehingga melakukan perjalanan panjang menuju sumber kedamaian, perjalanan untuk berhaji. Seiring lama perjalanan tersebut, satu-persatu tokoh menunjukkan identitas aslinya, masalah yang dibawa sengaja atau tidak sengaja terbawa ke dalam perjalanan panjang ini, tiba-tiba terkuak dan menemukan muaranya. Kisah bahwa setiap orang akan diuji pada setiap hal yang dicintainya. Setiap manusia tidak akan terlepas dari ujian. Kisah tentang bahwa akan selalu ada orang yang menorehkan luka di hati. Yang mungkin akan menjadi penyulut kebencian. Kisah tentang memaafkan orang yang telah menaruh kebencian itu.

Selalu ada klimaks dalam setiap bab, sehingga susah sekali untuk terlepas meninggalkannya, karena setiap bab menyisakan tanya yang memaksa pembaca untuk terus membaca dan membaca. Novel ini memberi poin penting dan utama, khususnya untuk jiwa-jiwa yang ingin menjadi penulis. Novel ini wajib dibaca, bagaimana cara menjadi seorang penulis yang baik, dan bagaimana idealnya menggunakan waktu yang dihabiskan seorang yang bercita-cita menjadi penulis. Kesalahan pengetikan di novel ini terdapat pada satu kata “pepohonan” di halaman 137. Namun tidak mengurangi esensi atau makna dari cerita dan tidak terlalu berpengaruh.

Pemilihan bahasa dan penyampaian pesan sangat terasa dan menjadi kelebihan sekaligus kekurangan dari novel ini. Menjadi kelebihan, jika pembaca merupakan kaum muslim, sehingga pengaplikasian kandungan hadits dan beberapa ayat Al-qur’an menjadi lebih gampang dicerna. Tanggapan ‘pilih kasih’ terhadap pembaca bisa saja ditemui, jika kebetulan bertemu dengan pembaca novel yang anti genre religi yang tidak tergambar di judul novel. Namun di sisi lain, akan tetap menjadi sisi kekuatan dari novel ini mengingat cara penyampaian pertanyaaan di setiap bab yang pasti mengundang dahaga jawaban bagi siapapun yang membacanya.

Kisah yang dipadu dalam cerita dengan genre lengkap, bernafaskan action, humor, romansa, sarat religi, dan misteri. Buku ini sangat cocok dibaca bagi Anda yang ingin memperoleh ketenangan hati, bagi jiwa-jiwa yang gagal untuk move on, bagi jiwa-jiwa yang pernah memiliki pertanyaan kepada Tuhan, why me, atau, why now, bagi jiwa-jiwa yang ingin tahu apa yang disebut dengan kebahagiaan sejati dan cinta sejati.

Really worth to read, Trust me :)

rindu

Judul Buku : Rindu
Penerbit : Republika
Penulis : Tere Liye
Editor : Andriyati
ISBN : 978-602-8997-90-4
Tebal : ii+ 544 halaman ; 13.5 x 20.5 cm
Tahun terbit : 2014
Cetakan Pertama : Oktober 2014

Asuransi Kesehatan, Pentingkah?

Semua acuh. Dan aku masih menangis. Menangis menahan sakit. Tergeletak. Dibiarkan begitu saja. Kursi hijau dari kayu berukuran 1,5 m itu menjadi dipannya. Semua sibuk sendiri. Semua yang berseragam putih tidak peduli. Mereka masih menagih kartu jaminan kesehatan. Kartu yang orangtuaku belum pernah tau bagaimana bentuknya.

Hidup memang tidak selalu dalam kondisi sehat. Orang berseragam putih itu tentunya sangat tau itu. Tapi… kenapa justru aku masih dibiarkan disini. Apa mereka kebanyakan menghirup obat bius, sehingga aku juga belum masuk ruang rawat. Tuhan, aku sedang sakit, Aku tau Engkau tidak buta membiarkanku tergeletak di dipan yang tidak empuk ini. Aku tau Engkau tidak tuli,menelantarkanku yang masih menangis terisak.

Lama juga kami duduk disini. Sudah lebih dari 30 menit. Sudah kupanggil berkali-kali suster itu, dengan tangisan merintih. Mungkin, ‘kiriman’ doa dari ibu yang mampu membuatku bertahan. Begitu juga ibu, diantara ucapan doa, ia memohon agar aku segera diberi bantuan pengobatan. Namun ternyata suster itu juga tidak luluh. Mungkin empatinya sudah menguap bersama alkohol yang tiap hari ia gunakan.

ADA APA? ADA APA?
Masukkan ke ruang rawat sekarang juga!
Saya bisa jamin untuk pembayarannya.

Suara tegas itu berteriak dengan lantangnya. Membuat seluruh seragam putih seakan berjalan secara otomatis. Tanpa basa basi menanyakan kartu. Suara lantang tersebut berasal dari pamanku. Dengan seragam kedinasan yang dikenakan, si seragam putih bisa percaya. Biaya rumah sakit akan mampu dilunasi si seragam dinas yang berteriak lantang itu.

Aku akhirnya dibawa ke ruang rawat. Semua alat kesehatan sudah siap bertugas. Siap diberi perintah dokter dengan bantuan operasional dari perawat. Aku tak tau pasti nama alat tersebut. Satu dokter dan dua perawat membantu proses perawatan. Memberikan penindakan dan perlakuan yang dibutuhkan. Aku akhirnya bisa dirawat juga. Rasa sakitnya perlahan berkurang. Aku mulai tak awas akan keadaan sekitar. Terbuai dengan obat penenang yang mungkin terkandung di obat yang baru ku minum. Penglihatan mulai buram dan sadar yang mulai habis, kulihat ibu sedang duduk menghapus peluh di keningnya. Mari istirahat dulu Bu, ujarku dalam hati.

***

Kisah itu adalah sekelumit cerita di masa lampau. Hampir 25 tahun yang lalu. Cerita yang sangat kuat terpatri di ingatan. Cerita ibu tentangku yang dulu pernah sakit muntah sekaligus demam disertai diare akut. Cerita tentang saat dimana kedua orangtuaku belum pernah mengenal nama asuransi kesehatan.

Mungkin jika dulu sudah bergabung dengan salah satu asuransi kesehatan seperti produk dari Allianz, penanganan yang terlambat itu tidak akan aku alami. Kisah pilu di dipan itu, semoga tidak akan terulang. Denganmenjadi pemakai asuransi, mungkin cerita akan berbeda. Dengan asuransi akan bersahabat lebih baik dengan seragam putih kala sakit datang mengampiri.

Lombok, My Dreamy Vacation

Kalo dengar kata Lombok, saya langsung ingat sahabat saya. Miss Enk itu sebutan untuknya. Sahabat yang saya kenal ketika menjejakkan kaki di Kampung Inggris, Kediri. Pribadi yang easy going, dan humoris yang gak ketulungan menjadi pelebur yang pas dengan diri saya sendiri. Kebersamaan di camp, bangun jam setengah 4 pagi hingga pukul 8 malam, jam berganti seiring dengan kegiatan, membuat pemuda seperti kami kalah juga. We need holiday.

Holiday is like a fresh air in our daily routines. Berkunjung ke beberapa tempat wisata di Kota Kediri, dan sedikit tempat wisata di Kota Malang menjadi penyembuh lelah saat itu. Namun ada, satu impian yang belum diizinkan terkabul hingga saat ini. Berwisata ke kampung halamannya Miss Enk, Lombok. Dengan kondisi kantong yang secukupnya, saya tidak mungkin membagi isi rekening yang hanya cukup untuk ongkos kereta pulang ke Jakarta. Melirik dan menikmati Kota Lombok dari cerita Miss Enk saja. Meski rada sesak juga, kalo dengar keseruan pengalamannya yang pernah dengan ‘bebas’nya menyelam di laut.

“It’s so wonderful, Miss Desi, you must see it. Come home with me, before we separate with space and time, I can’t describe it with my limited word in english”. begitu kata Miss Enk, dengan kesederhanaan bahasanya. Kata-kata itu selalu teringat saat mendengar kata Lombok. Ia menjejakkan kata Lombok di hati, menjadikan Lombok, kota yang wajib saya kunjungi suatu saat nanti, jika ada kesempatan dan keberlimpahan rezeki. “I wish I could, but my pocket couldn’t wish” saya menjawabnya dengan candaan.

Jejak keindahan itu diawali saat ia memamerkan foto-foto keindahan keeksotisan Kota Lombok sesaat setiap sebelum kami tidur. Sebut saja, mulai dari Pantai Senggigi.

Pantai Senggigi, terletak di pesisir barat Pulau Lombok. Pemandangan pantai dan bawah lautnya jangan ditanya lagi, bikin mangap lama. Itu yang kualami, saat melihat beberapa dokumentasi foto Miss Gaul. Yang bikin ngiri lagi, waktu Miss Gaul snorkeling disana. Mangapnya lebih lama lagi dah. Air lautnya jernih, kumpulan ikan dan terumbu karang jadi penarik mata bagi siapapun yang melihatnya. Gradasi warna pasir dari hitam ke putih menjadi pesona pantai ini.

pantai-senggigi-lombok

Air laut Pantai Senggigi yang jernih, sumber disini

 

Pantai Sekotong
Pantai Sekotong letaknya di Lombok Barat, Kecamatan Sekotong. Yang khas dari pulau ini adalah perbukitannya yang melingkar sekeliling pantai. Ombaknya tenang. Keindahan sunrise dan keeksotisan sunset dapat dinikmati lebih tenang disini. Suasananya tidak begitu ramai.

Pantai-Sekotong

Air laut nan jernih , sumber disini

 

pantai sekotong

Perbukitan di sekitar pantai Sekotong, sumber disini

Batu Bolong
Batu Bolong ini letaknya dekat dengan Pantai Senggigi. Kata Miss Enk, jalan kaki dari Pantai Senggigi ke Batu Bolong sekitar setengah jam. Di tempat ini, kita akan bertemu dengan sebuah pura yang yang dibangun di atas karang. ” When you hear the water crash coral, you will never forget that sound. You can keep it in your memory Miss Desi. Trust me!”. Miss Enk selalu sukses buat ngiler setiap ia cerita apapun tentang kotanya. Disana terdapat dua candi, salah satunya terletak dibawah pohon yang rimbun. Sedangkan yang lainnya terletak di atas batu. Suasana sore, terlebih saat sunset, warna lembayung senja akan sangat tergambarkan disana.

Pura Batu Bolong, sumber disini

Pura Batu Bolong, sumber disini

 

Pulau Gili
Pulau yang satu ini, pulau yang sangat dibanggakan sama Miss Enk, khususnya Gili Trawangan. Tak kalah dengan Gili Air dan Gili Meno, Gili Trawangan meruapakan tempat wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan asing maupun dalam negri.

Gili-islands

Pulau Gili, sumber disini

 

Gili Trawangan
The sand shines bright like a diamond” kata Miss Enk sambil nyanyi. Tuuhh, gimana gak ngiler kalo di’komporin’ terus. Gili Trawangan sudah aku acak-acak Miss Desi, selorohnya saking seringnya Miss Gaul menyelam disana. “The colour is so beautiful”, tambahnya. Warna laut dari biru tua, biru muda, sampai hijau muda, dapat ditemui disana.” This is my certificate”, kata Miss Gaul, sambil membuka file foto dengan pose narsis bersama sertifikat menyelam. Sertifikat tersebut, ia terima saat keperluan melakukan penelitian skripsinya. Ngiler abis dah, hiks. Saat itu, saya mewek berat. Belum puas buat saya mewek, Miss Gaul malah menunjukkan foto-foto ketika ia menginap di salah satu hotel dengan bentuk yang lucu, bentuk kerucut yang mengembung sisi kiri dan kanannya. Suasana kamarnya, nyamaaannn banget. Pengen nyakar-nyakar monitor jadinya.

gili-trawangan-lombok

sumber disini

 

Bungalows-Gili-Trawangan-Lombok

salah satu penginapan di Gili Trawangan, sumber disini

 

Gili Meno
Terletak diantara Gili Trawangan dan Gili air, dengan suasana yang lebih tenang. Penduduk asli yang tinggal disana relatif sedikit. Snorkling dan diving bisa dilakukan disana. Untuk temen-temen yang suka suasana sepi, suka relaksasi di ketenangan, Gili Meno merupakan tempat wisata yang cocok.

sumber disini

sumber disini

 

Gili Air
Gili Air adalah pulau yang paling dekat dengan Lombok. Disana akan lebih banyak ditemui pohon dibanding dua gili diatas. Di tempat ini juga yang cocok untuk melakukan snorkeling. Ika warna warni dan batu karang dapat ditemui di sebelah tenggara pulau ini.

Gili Nangggu
Terumbu karang yang dangkal ditemui di pulau ini. Jaraknya hanya sekitar 5 meter dari tepi pantai. Bagi yang suka snorkeling wajib banget ke pulau ini. Ikan dan terumbu karang dengan warna warni cantik ditemui disisi timur dan selatan pulau ini.

sumber disini

sumber disini

 

sumber disini

sumber disini

 

Gunung Rinjani dan Danau Segara
Gunung yang merupakan gunung tertinggi kedua ini, memiliki danau segara di kaki gunungnya. Danau yang terbentuk akibat letusan Gunung Rinjani. Warna air danau ini menyerupai laut, kebiruan. Setelah berjalan kaki hampir 9 jam lamanya, kelelahan akan terbayarkan dengan pemandangan di sekitar danau yang mempesona.

sumber disini

sumber disini

 

Air Terjun Sendang Gile
Air terjun yang satu ini, sebenarnya tidak masuk di cerita Miss Enk waktu kami di Pare. Cerita narsisnya Miss Enk dan indahnya air terjun ini, baru-baru aja dia posting lewat Facebook. Air terjun ini letaknya di kaki Gunung Rinjani, Lombok Utara. Foto sedang bertapa di batu besar dengan background air terjun ini, sukses buat aku garuk-garuk dagu. Air terjun dengan ketinggian lebih kurang 32 meter ini menawan hati. Suasananya hijau. Anak tangga berjumlah ratusan dilewati terlebih dahulu sebelum menikmati keindahan air terjun Sendang Gile ini. Kurang lebih sekitar 15 menit sampai ke ujungnya.

sumber disini

sumber disini

Dusun Sade
Dusun Sade terletak di Lombok Tengah. Dusun ini sangat mudah dikenali. Konstruksi rumah yang unik membuat dusun ini gampang dikenali. Rumah unik ini beratapkan alang-alang dan terbuat dari kombinasi bambu dan kayu. Dusun ini terkenal dengan populasi umat islam suku Sasak.

sumber disini

sumber disini

 

Ayam taliwang dan Plecing kangkung ala Miss Enk

Seminggu sebelum waktu di camp berakhir, Miss Enk mengadakan farewell party kecil-kecilan. Beberapa teman lainnya ikut membantu. Sabtu sore, camp lantai atas menikmati ayam taliwang dan plecing kangkung, hasil masakan Miss Enk. Seharian ia sudah berkutat di dapur.

sumber disini

sumber disini

 

sumber disini

sumber disini

 

Rasa pedas level 10 ala keripik pedas emak-emak yang terkenal itu, membuat riuh seuhah di ruang kumpul. Rasa jeruk limau yang dicampurkan ke dalam bumbu menyebar wangi ke seluruh ruangan. Berpadu dengan plecing kangkung dengan tekstur yang renyah. Suguhan sambal tomat yang membuat ‘nagih’ terasa lengkap. Tidak ada tambahan tauge, kacang panjang, dan urap yang biasa ditambahkan saat suguhan. Hanya kacang tanah goreng yang membuat makan sore itu menjadi sangat nikmat.

Gendang Beleq
Gendang Beleq yang berarti gendang besar, adalah pesta yang diturunkan sejak zaman kerajaan. Gendang Beleq termasuk salah satu kesenian tradisional khas Lombok. Dulu, Gendang Beleq menjadi nyanyian pengiring para prajurit sebelum berperang. Nyanyian tersebut diharapkan akan menumbuhkan keberanian untuk membela kerajaan. Saat ini, Gendang Beleq hanya dipertunjukkan saat acara kebudayaan, pernikahan, dan pertunjukan kesenian.

sumber disini

sumber disini

 

Bau Nyale
Bau Nyale adalah tradisi melegenda di suku Sasak, Lombok. Bau dalam bahasa Sasak berarti menangkap. Sedangkan nyale adalah sejenis binatang laut yang berkembang biak dengan bertelur. Kegiatan ini diadakan setahun sekali. Nyale akan ditaburkan disawah untuk memperoleh kesuburan tanah, padi, atau yang lainnya.

sumber disini

sumber disini

 

sumber disini

sumber disini

 

Alam yang mempesona, makanan yang maknyus, dan budaya yang unik , tiga perpaduan hal, menolak untuk mengatakankata tidak jika diajak untuk bermain dan berkunjung kesana. Arent’ you?

Lombok, my dreamy vacation still..

 

sumber referensi:

http://wisatalombokaja.blogspot.com/2013/12/tempat-wisata-di-pulau-lombok-yang-indah.html

http://www.lombok-network.com/gili_islands/air.htm

http://arsipbudayanusantara.blogspot.com/2014/01/macam-macam-tradisi-dan-budaya-di-lombok.html

http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/gendang-beleq-alat-musik-kebanggaan-suku-sasak

Surat Cinta dari Blogger

Dear Sahabat,

Meski bertemu dengan kamu-kamu semua setiap hari di di dunia maya ini, rasa kangen itu akan selalu ada. Kangen melihat postinganmu. Kangen berkunjung ke rumahmu. Turut berbangga pada setiap prestasimu.

Kenapa saya jadi blogger?

“DO WHAT YOU LOVE and LOVE WHAT YOU NEED”

Mungkin kalimat tersebut yang tepat bagi saya, jika ditanya kenapa saya jadi blogger. Suka menulis, itu yang membuat sampai terdampar di dunia menulis. Awal nulis itu, duluuuu banget terdampar di multiply.com, tulisannya kebanyakan tentang copy paste tulisan milik orang lain atau sekedar curcol. Berhubung si multiply-nya sudah tutup lapaknya, aktifitas menulis di dunia maya juga terhenti karena kebanjiran tugas kuliah waktu itu.

Saya balik nulis lagi, karena tugas kuliah yang sifatnya wajib. Tugasnya adalah membuat blog dengan platform apa saja tapi temanya harus tentang gizi, jurusan yang jungkir balik yang saya tekuni waktu itu. Misinya untuk berbagi ilmu gizi agar dapat dinikmati masyarakat luas. Terciptalah, halah bahasanya, tulisan tentang gizi saya yang pertama, judulnya “Status gizi Anda,,,gemuk ato kurus???. ,keliatan kan berantakan banget tulisannya. hadeuuh maafkan yaa. Di bulan April 2010, hanya terisi satu postingan. Berlanjut 3 postingan di dua bulan berikutnya. Blog saya juga pernah lumutan dan bersarang laba-laba, saya tinggalin hingga lebih dari setengah tahun tanpa postingan.

Bulan November 2013, delapan postingan sukses bertengger di blog. Isi postingan tersebut mostly mengikuti lomba blog. Dua postingan tersebut Alhamdulillah mendapatkan juara hiburan dan juara satu. Hmmm.. tampaknya alasan inilah yang membuat saya ketagihan nge-blog. Sejak saat itu, saya banyak mengikuti lomba menulis. Tulisan tentang curcol tetap jadi tema yang menarik untuk diabadikan di blog, hehe. silahkan diubek-ubek di www.dnamora.wordpress.com ya.

Lewat ajakan kakak yang suka menulis dan suka nge-blog saya ikut-ikutan juga gabung di beberapa komunitas menulis. Komunitas yang saya join pertama kali adalah Komunitas Emak-Emak Blogger. Kemudian berlanjut ke komunitas lainnya seperti Forum DBlogger Community, Warung Blogger, Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN), Orange Blogger, hingga Ladiesiana. Komunitas inilah yang berperan besar bagi ‘keberlangsungan’ saya eksisi di dunia blog. Komunitas yang berisi emak-emak keren dan orang-orang dengan berbagai latar belakang dengan setumpuk prestasi menulis menyilaukan mata dan membuat tangan ‘gatel’ untuk terus menulis dan belajar menulis lebih baik. Kunjungan balik atau meninggalkan jejak di kolom komentar menjadi kesenangan tersendiri yang membuat ‘nagih’ untuk membuat tulisan baru dan berbagi dengan yang lain.

Dapat ilmu baru dari komunitas, itu pasti.
Dapat teman baru, itu pasti.
Dapat hadiah kalo menang lomba, itu pasti. hehe ya iyalah.
Bertemu orang-orang hebat, itu pasti.
Dapat jaringan baru, itu pasti.
Bertambah banyak teman di Facebook, itu pasti.
Follower di twitter bertambah, itu pasti.
Follower di instagram itu bertambah, itu pasti. (meski nambahnya kayak siput jalan^^)
Pencarian nama di mbah google jadi lebih banyak, itu pasti. hehe pede abis dah.
Ilmu yang berbagi, menjadi amal jariyah, insy^^

 

Tuuhh, banyak banget kan manfaat yang di dapat dari dunia blogger. Alasan tersebut lebih dari cukup utuk saya bisa bertahan di dunia blog ini. Mungkin juga alasan yang sama atau lebih dahsyat lagi dari teman-teman blogger lainnya. Setelah satu tahun wara wiri, saya men-seriuskan diri untuk ‘tenggelam’ di dunia blogger ini dengan membuat rumah baru saya. DO WHAT YOU LOVE and LOVE WHAT YOU NEED menjadi wujud nyata kecintaan saya pada dunia blog. Lahirlah website langitnamora.com yang masih belum genap berumur satu bulan. Rumah baru ini masih perlu banyak renovasi di sana sini. Semoga website ini makin banyak menebar manfaat, bisa menginspirasi, jadi bonus lebih untuk penulis.

Hari ini, 27 Oktober 2014, Hari Blogger Nasional , Keep Blogging untuk seluruh teman-teman blogger. Blogger adalah dunia berbagi. Berbagilah dengan hati lewat menulis dengan hati. Dan yang saya yakini, semakin banyak berbagi, semakin banyak yang kita dapatkan.

Ada yaang mau mengikuti jejak saya? :)

Salam Cinta dari Blogger Seluruh Indonesia

Hari-Blogger

 

 

 

 

Masa Tua yang Bahagia dan Membahagiakan

Sebut saja namanya Kue. Eh, Bolu saja deh. Hmm, tampak bukan awalan yang baik untuk memulai menulis kisah yang ‘berat’ ini. Nenek Bolu, begitu 50 cucu-cucunya memanggilnya. Panggilan sayang untuk nenek yang awalnya dipanggil dengan Nenek Boru. Boru dalam bahasa batak berarti perempuan. Nenek perempuan begitulah terjemahan sederhana dari panggilan tersebut. Panggilan tersebut berubah menjadi Bolu, mengingat dulu cucu-cucunya yang masih kecil, dan belum bisa melafalkan huruf ‘R’ dengan baik.

Nenek Bolu, sudah lama ditinggal suami tercinta, yang meninggal karena mengalami penyakit jantung. Kini ia hidup bersama dengan anak dan menantu serta 5 cucunya. Yang dilakukannya kini hanya bercengkrama bersama cucu, ikut menghadiri beberapa pengajian, atau berbincang dengan anak-anaknya yang bergantian mengunjunginya setiap minggu. Tongkat di tangan kanan yang membantunya berjalan yang membuat ia kelihatan tak lagi mampu melakukan banyak hal. Gurat wajah senja nan tegas terlukis di wajahnya. Dalam pandangan dari orang luar, hidupnya nikmat banget. Semua kebutuhannya diurusin menantu, anak, dan cucu-cucu. Semua siap dengan ringan membantunya. Di usianya, kini ia hanya perlu menangani urusannnya sendiri.

Kini usianya sudah kepala tujuh, 75 tahun. Namun, nilai nominal rekeningnya di usia senja tersebut tidak turut ‘senja’. Aliran rupiah demi rupiah terus mengalir dari puluhan kontrakan yang dimilikinya. Kontrakan tersebut menjadi pemberian terindah dari sang suami. Aliran cinta sang suami mampu ia rasakan dan nikmati hingga kini. Ia memang sudah berumur senja, namun kondisi ekonominya tampak terus menunjukkan peningkatan. Di era inflasi yang tidak segan-segan naik, turut mempengaruhi nilai seluruh barang dan jasa. Seiring dengan hal tersebut, nilai sewa kontrakan juga turut naik. BINGO banget bukan. Nenek Bolu sekarang tinggal menikmati hidup. Urusan keuangan juga sudah dilimpahkan kepada anak-anaknya mengenai pengaturan manajemennya. Ia sangat suka berbagi. Berbagi sekian nominal rupiah pada setiap cucu saat kunjungan menjadi hal yang disukainya. Terlebih saat momen lebaran, uang THR dari Sang Nenek menjadi penyemarak saat hari besar itu.

Sekilas tampak, dunia sang nenek begitu bahagianya. Sejahtera di masa tua. Hal yang diidam-idamkan oleh setiap orang. Berbahagia dan mampu membahagiakan orang lain hingga ujung usia. Mozaik hidup yang happy ending bukan..

Namun dibalik itu semua, di masa-masa lalu, saat menjadi keluarga muda, ia didampingi seseorang yang memiliki konsep hidup yang baik, yang memiliki perencanaan hidup yang jelas. Sang suami memiliki pengetahuan melek finansial. Usaha dijalankan dengan pengelolaan keuangan yang terencana. Setiap keuntungan yang diterima disisihkan dengan baik dalam bentuk investasi. Investasi dalam bentuk pembangunan kontrakan atau rumah sewa. Investasi yang nyatanya dapat membuat sang istri sejahtera, dan dapat menikmati masa tua.

Saat ini, salah satu pelaku industri seperti Sun Life Financial dapat menjadi partner perencanaan keuangan keluarga. Perencanaan ini penting untuk mewujudkan masa tua yang bahagia dan mampu membahagiakan orang lain.

Tulisan ini diikutsertakan untuk Sun Anugerah Caraka Kompetisi Menulis Blog 2014

(Resensi) How Aubrey Thaught Love

LettersToAubrey

Judul buku : Letters to Aubrey
Jenis buku : Non-fiksi, Kisah inspiratif
Nama penulis : Grace Melia
Nama penerbit : Stiletto Book
Tahun terbit : Mei 2014
Jumlah halaman : 266 halaman

Buku ini lahir sebagai bukti cinta untuk Ubii (panggilan sayang untuk Aubrey). Ubii adalah princess yang sangat dicintai dan dibanggakan kedua orangtuanya. Ubii butuh perlakuan khusus, karena kompleksitas penyakit yang singgah di Ubii akibat terinfeksi virus rubella.

Buku ini merupakan ungkapan cinta yang dikemas dalam bentuk kumpulan surat. Surat menjadi media penyampai pesan cinta yang langsung ditujukan kepada seseorang yang lebih personal, hanya untuk Ubii. Lebih mendapat tempat ‘eksklusif’ kelak di hati Ubii ketika ia nanti bisa membaca buku cinta ini. Lebih terasa romantisnya ^^. Dan menjadi bukti cinta tertulis dari kedua orangtua yang tidak hanya dirasakan oleh Ubii, tetapi juga seluruh pembaca.

Setiap surat diakhiri dengan gambaran rasa yang sedang dirasakan oleh Mami Grace. Ungkapan rasa yang sangat ekspresif, ‘your proud mommy’, ‘your hoping mommy’ , ‘your confused mommy’, ‘your disappointed mommy’, dan berbagai bentuk rasa lainnya. Setiap ungkapan tersebut, bentuk paling jujur yang mengajak pembaca untuk turut merasakan hal yang sama.

Ubii itu spesial. That’s the way you have to see your self
What’s wrong with you Princess? :(

Beberapa bentuk perasaan yang melarutkan pembaca ke dalam cerita.

“Love is a verb”

letters to aubrey.jpg

Kalimat cinta itu yang sedang diajarkan oleh Ubii untuk mami dan papi-nya. Ikut tes echocardiography, tes Brainstem Evoked Response Audiometry, USG otak, bolak balik fisioterapi, agenda minum obat, tes rontgen paru, rentetan tes yang wajib dilewati Ubii sejak melihat dunia. Rangkaian ‘prosesi’ tes demi tes wajib dilakukan Ubii. Bentuk cinta yang Ubii terima berupa pendampingan yang tak mengenal ujung dari kedua orangtua.

Berbagai istilah kedokteran disampaikan penulis dengan bahasa sederhana, sehingga pembaca dengan latar belakang apapun, dapat dengan mudah mengerti apa yang dialami Ubii. Yang membuat buku ini lebih menarik adalah bahwa penulis memiliki dokumentasi pribadi dan menambah nyawa dari setiap kisah yang dialami Ubii.

Setiap perkembangan Ubii ‘sekecil’ apapun menjadi benih cinta baru dan kekuatan tanpa akhir bagi kedua orang tuanya. Buku ini mengajarkan kita dengan sendirinya untuk bersyukur lebih banyak dan lebih ‘rajin’. Perkembangan anak yang biasanya dianggap normal terjadi, memberi nilai dan makna yang tak biasa dan lebih ber’nyawa’ untuk Ubii sendiri. Setiap detik perkembangan datang dengan ‘anggun’nya. Dan semuanya menjadi sebuah keajaiban yang sarat sensasi rasa.

Penyampaian yang jujur dan apa adanya sangat terasa. Penulis menceritakan gamblang seluruh pergolakan batin, rasa lelah, atau kembali bersemangat dari perjalanan perjuangan bersama Ubii. Surat demi surat mampu mengajak pembaca seakan berada di tengah-tengah kegiatan perjuangan dan kegiatan Ubii. Rasa haru biru menguasai saat membayangkan Ubii melewati rangkaian tes yang tak sedikit.

Buku ini menjadi satu-satunya buku di Indonesia yang mengulas sebab dan akibat terinfeksi virus Rubella. Tulisan berupa kisah nyata yang langsung dialami oleh penulis sendiri. Buku ini juga menyediakan informasi tentang TORCH, yang memberi wawasan dan kesadaran baru khususnya bagi wanita. Ungkapan cerita yang lengkap dan detail juga jadi nilai plus buku ini. Nilai tambah lainnya adalah informasi tentang berbagai jenis sensory play yang bisa diaplikasikan untuk merangsang perkembangan motorik halus anak. Namun beberapa pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Inggris mengurangi keterjangkauan dan kepahaman pembaca yang kurang untuk kemampuan tersebut.

Buku yang sangat layak dibaca oleh siapapun, khususnya remaja putri yang akan menjadi calon ibu, yang sudah menjadi ibu, seorang ayah, inspirator, dan yang bergerak di bidang kesehatan. Remaja putri wajib membaca buku ini agar aware terhadap kesehatan reproduksinya. Buku ini dapat menjadi penyulut semangat bagi seorang ibu untuk tetap dan terus semangat dalam mendampingi, mengasuh, dan membesarkan anak di tengah kelelahan atau ketidaksabaran yang mendera. Peran dan dukungan seorang ayah dalam merawat anak juga digambarkan di buku ini. Buku ini juga dapat menjadi pencerahan untuk para ayah yang terkadang terlalu memberikan seluruh ‘beban’ pengurusan anak ke pundak seorang ibu. Selain itu, buku ini dapat menjadi ‘alarm’ bagi dunia kesehatan, bahwa pentingnya penyebaran informasi yang tepat bagi masyarakat tentang virus Rubella. Bukan tak mungkin, masih banyak anak-anak yang terinfeksi virus rubella di luar sana yang terus berjuang di tengah keterbatasan ilmu dan penanganan.

Tulisan ini diikutsertakan pada Lomba Review #LetterstoAubrey

Banner Review (1)

Blogger Harus Melek Finansial

Belakangan ini, ada beberapa cerita lucu (menurut saya) yang saya alami sebagai blogger. Dibilang blogger sebenarnya saya masih berasa belum pantas sih. Karena masih ‘sangat’ baru banget terjun bebas di dunia yang bersentuhan dengan menulis dan terus menulis ini. Tapi, urusan tulis menulis ini ternyata sangat menyenangkan buat saya pribadi. Kembali ke topik yang ‘lucu’ tadi ya. Belakangan ini berbagai undangan, dan ajakan teman, saya hadiri dan semuanya itu bertema keuangan, “finansial”. Sebuah tema yang saya sendiri butaaa’ banget. Kalo sudah bersentuhan dengan kata-kata ekonomi, kok saya berasa alergi. Entah ini mungkin karena diawali dari nilai mata kuliah wajib ‘ekonomi’ saya yang tidak mumpuni. Atau saya yang memang membatasi diri. Satu atau dua faktor tadi, saya sadari menjadi faktor penyebabnya. Hah, semoga gak telat banget deh.

Salah satu event berbicara tentang “Kenapa harus asuransi?”, lainnya, “Pentingnya berinvestasi”, atau yang lain lagi menyinggung tentang properti. Dengan latar belakang pendidikan pangan dan gizi, mual-mual deh saya dengerinnya. Ini ujung pembicaraan kemana ya?.. Ora mudeng sayah. Kan kalo ngomongin makanan, efeknya ke badan begini atau begitu. Itu jelas ceritanya. Kalo ngomongin ekonomi, kayak meraba dalam kegelapan. Hmm.. derita banget saya.

Tapi.. seiring kabut kelam yang sedang bersemayam di dalam fikiran. Ada semilir angin sejuk yang menanamkan paham baru untuk saya. Berbagai informasi yang saya dapat itu, membuat saya jadi melek. “Hellooow.. buka tuh mata, buka”, jadi monolog dalam hati.

“Dear Desi, kamu tuh harus melek finansial, harus ngerti tentang keuangan, gimana bisa makan dengan baik dan bergizi, kalo gak punya duit. Duit emang bukan segalanya, tapi kalo gak punya duit, terserang psikosomatis, yang diserang lambung kamu, dan bisa menjalar ke jantung, dan semua organ tubuhmu. Tinggal nunggu waktu aja. Boro-boro bisa ngomongin gizi. Sadarlah, kamu butuh ilmu ini, katanya kamu pengen nularin melek gizi ke masyarakat Indonesia. Ada yang satu yang terlupa, kamu juga harus nularin virus sehat ini. Keluarga, teman-teman, sahabat, dan kalo bisa seluruh masyarakat Indonesia harus melek finansial. Kalo udah melek kedua virus ini, yakinlah seluruh komponen bangsa akan merangkak maju menjadi masyarakat yang sukses, sehat dan mandiri”.

 

Belakangan ini kisah pergolakan batin itu menggoyah idealismeku. Angin sejuk itu ternyata membawaku sebuah paham yang harus bisa kupahami, bahwa setiap kita harus melek finansial. Setiap diri harus mengerti bagaimana cara mengelola keuangan, dalam skala rendah dalam hal mengurus keuangan pribadi, keluarga, keuangan UKM yang sedang dirintis, atau skala tinggi mengenai pengelolaan keuangan. Kayaknya aku terlalu lama tidur nyenyak di duniaku sendiri. Urusan keuangan sepenting ini, yang menyangkut urusan perut hingga urusan tanah pekuburan, kenapa bisa terlewat ya. Oh God, semoga tidak terlambat.

 

Blogger harus melek finansial

melek finansial

Blogger juga manusia lho, yaiyalah^^. Naahh, karena jawabannya iya.., seorang blogger bisa saja sakit, karena kelamaan atau berlama-lama di depan layar, jadi kurang olahraga. Seorang blogger bisa juga tua, kelamaan di depan layar, suka gak inget waktu, pagi udah berganti pagi lagi, umur makin bertambah. Seorang blogger juga punya anak, yang butuh biaya pendidikan yang tentu saja butuh rekening yang tidak saja gendut tetapi cenderung obesitas. Seorang blogger juga bakal punya cucu, yang akan lebih asyik kalo bisa berbagi ngebahagiain dan nyeneng-nyenengin cucu. Tuh, macem-macem kan kebutuhannya. Mulai menyangkut nyawa, kesehatan, pendidikan hingga cerita di hari tua. Gak salah lagi, kalo setiap blogger harus bisa bijak mengelola keuangan. Setiap blogger perlu perlindungan keuangan.

Dengan pendapatan atau pemasukan yang tidak tetap, seorang blogger harus bijak mengelola keuangan. Saat rekening sedang melimpah tidak tergiur untuk hura-hura. Saat kantong lagi tipis, bijak untuk mengelola pengeluaran. Passive income yang diperoleh juga perlu ditangani dengan bijak. Godaan syaiton untuk menghamburkan uang terasa sangat kuat saat kondisi keuangan baik. Pasti ada saja keinginan yang minta hak untuk dikabulkan. Apalagi seperti saya yang punya ‘hobi’ belanja online. Waahh, godaannya berat euy :(

Bermula dari ketidaksengajaan ikut beberapa event bertema finansial, saya sangat merasakan bahwa setiap kita wajib melek finansial. Banyak kejadian hidup terjadi diluar kendali kita. kebutuhan tersebut bisa berupa kecelakaan, sakit, kehilangan pasokan dari sumber keuangan, biaya pendidikan yang terus meningkat. Dan saat itu terjadi kita tidak oleng, tidak kehilangan pegangan. Pengetahuan finansial itu perlu. Perlindungan keuang an itu kudu.

Salah satu bentuk perlindungan keuangan adalah dalam bentuk asuransi. Asuransi menjadi pilihan tepat untuk mengendalikan risiko keuangan saat terjadi hal yang tidak diinginkan, kerugian, atau peristiwa yang mengurangi nyaman hati. Dari hal tersebut, perencanaan pengelolaan keuangan perlu dilakukan sejak dini. Menurut pemahaman saya, sejak muda (seperti saya^^), juga butuh asuransi. Jangan dikira semakin muda, gak butuh asuransi. Tetapi justru dapat double benefit. Selain dapat manfaat asuransi, premi yang dibayarkan juga semakin ringan. Sunlife Financial Syariah salah satu produk asuransi yang bisa dijadikan pilihan asuransi teman-teman. Untuk informasi lebih lengkap bisa kunjungi di www. sunlife.co.id.

Naah, berasa lebih banyak manfaatnya bukan?.. Sebagai blogger, mari melek finansial dan kalo sempat mari menyebarkan virus positif ini.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba SUN ANUGERAH CARAKA KOMPETISI MENULIS BLOG 2014

Rindu Bunda

rindu.jpg

Rindu itu bernama jantung hati
Laharnya kini sedang tumpah
Meluluhlantakkan jiwa
Meresonansikan alunan yang sama
Jarak sudah melebur bersama malam

Rindu kini berubah menjadi sesak
Membutakan logika
Menelan ambisi
Menghilangkan sendi kehidupan
Menghampakan bayangan lorong waktu

Tuhanku, peluk hati wanita yang kucintai itu
Hilangkan semua resahnya tentangku
Tuhanku, peluklah mimpi-mimpiku
Hati wanita yang kukasihi itu harus kubahagiakan

Buitenzorg, 2014

 

Diet Sehat Untuk Menangkal Radiasi

Hidup di era digital ‘memaksa’ kita untuk ‘bersahabat’ dengan radiasi. Mulai dari bangun tidur hingga bangun dari tidur kita selalu akrab dengan si radiasi. Pemakaian handphone yang tak cuma punya satu, laptop, komputer, televisi semua mengandung radiasi. Terlebih pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk duduk manis di belakang meja. Sepanjang hari, terkadang malah ditambah waktu lembur, berhadapan dengan layar monitor yang membawa radiasi. Terlebih, terkadang untuk melepas lelah setelah seharian bekerja, kita juga suka berleha-leha main game di depan layar monitor yang lagi-lagi membawa radiasi.

Bukanlah hal baru, bahwa radiasi elektromagnetik dari berbagai alat elektronik yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari membawa efek negatif bagi tubuh. Efek radiasi elektromagnetik tersebut berperan pada senyawa radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari terganggunya kesuburan baik pada pria atau wanita, mutasi sel, iritasi kulit, kerusakan kromosom hingga dapat mempengaruhi kerusakan DNA secara dini.

Berapa banyak dalam sehari kita terpapar radiasi?..
Seberapa mampu tubuh kita untuk terus melawan efek buruk dari radiasi tersebut?

Melihat lamanya kita berinteraksi dan bahkan ‘ketergantungan’ dengan benda-benda pembawa radiasi tersebut, ada diet sehat yang bisa kita lakukan untuk menangkal radiasi dengan memperbanyak makan :

1. Makanan kaya antioksidan

Alpukat dan strawberi merupakan buah yangkaya antioksidan. Kaya akan vitamin A dan vitamin C. Cara baik untuk mendapatkan kedua manfaat vitamin tersebut dengan mengkonsumsi alpukat atau strawberi dengan mencampurkannya dengan gula. Dengan cara ini, Anda dapat memperoleh manfaat vitamin A yang sudah larut dalam lemak dan gula. Sedangkan vitamin C sendiri merupakan vitamin yang larut air, jadi ia akan larut dengan sendirinya di dalam tubuh.

buah kaya antioksidan

buah kaya antioksidan

2. Makanan kaya vitamin A

Sejak kecil kita selalu dijejalin dengan sebuah lagu yang sudah terpatri di ingatan, “kurang vitamin A berarti harus banyak makan wortel”. Naahh semoga lagu tersebut tidak hanya menjadi lagu masa kecil tetapi juga dapat diterapkan untuk membantu mengurangi radiasi pada mata yang sangat lama terpapar radiasi.

3. Makanan kaya vitamin C

Buah jeruk selain bikin suasana jiwa bikin melek dan tambah seger, dia juga punya pedang ampuh untuk menangkis serbuan radiasi berkat kandungan vitamin C-nya. Baiknya jeruk ini dikonsumsi segar saja, tak usah di jus atau diseduh air hangat. Selain, mengurangi sensasi segarnya, perlakuan ini juga mengakibatkan berkurang dan rusaknya kandungan vitamin C yang bisa tubuh serap dengan baik.

4. Makanan kaya pektin

Apel adalah salah satu jenis buah yang juga kaya akan antioksidan. Selain itu, buah ini merupakan buah yang kaya akan kandungan pektin. Selain apel, buah lain yang kaya akan pektin juga terdapat di jambu merah, plum, labu dan juga jeruk. Pektin ini memiliki kemampuan untuk mengikat residu radioaktif dan membawa keluar dari dalam tubuh tentunya membuang lewat saluran pencernaaan.

5. Makanan kaya klorofil

Spirulina, alfalafa, chlorella merupakan contoh makanan yang kaya akan klorofil. Di masyarakat kita, konsumsi jenis makanan yang kaya akan klorofil masih sangat jarang. Harganya yang mahal membuat makanan ini tergolong kategori tersier dan bersahabat dengan kantong kalangan high. Klorofil ini memiliki kemampuan untuk menetralisir radiasi, mengeluarkan zat-zat racun, dan mendetoksifikasi tubuh. Namun jangan khawatir, kita masih bisa mengambil manfaat klorofil tersebut dari sayur berdaun hijau.

Namun yang jadi catatan penting adalah perhatikan buah dan sayur yang Anda konsumsi. Pastikan bahwa buah dan sayur tersebut bebas dari pestisida dan pupuk. Hal tersebut dapat ditempuh dengan cara sederhana yaitu mencuci buah dan sayur yang akan kita konsumsi dengan air keran yang mengalir.

 

Salam Langit

 

Sumber gambar dan referensi:

http://www.defenderpad.com/

http://weedyaninkrum.wordpress.com/2012/12/05/10-makanan-untuk-kulit-cerah-dan-bercahaya/alpukat/

http://www.buyfruit.com.au/strawberries