Istilah Utang Pengasuhan

Pengasuhan adalah hak anak yang harus diberikan oleh orang tua. Kewajiban orang tua ini hanya dapat terpenuhi dengan baik, jika ayah dan ibu memiliki ilmu pengasuhan yang sesuai tuntunan. Jika terjadi miss atau kesalahan dalam hal pengasuhan pada anak maka hal inilah yang disebut dengan utang pengasuhan. Istilah utang pengasuhan ini diperkenalkan oleh Ustadz  Bendri Jaisyurrahman. Atau yang terkenal dengan sebutan Ustadz Ajobendri.  Ustadz Ajobendri juga menulis buku dengan judul ”Fatherman”. Semoga ada waktu baik untuk ikut mereview dan sharing buat teman-teman. 

utang pengasuhan ustad ajo bendri

Apa Yang Kau Tanam, Itulah Yang Kamu Tuai

Utang pengasuhan ini diibaratkan dengan pribahasa yang sudah lama dikenal. “Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai”. Sebuah pribahasa yang memiliki maksud jika kita berbuat baik maka akan mendapatkan balasan yang baik pula.  Sama halnya dengan pengasuhan orang tua terhadap anak. Bertahun-tahun orang tua mendidik anak sejak kecil tentang hal apapun maka kelak nanti orang tua juga lah yang memanen hasil didikannya selama ini. Jika ia mendidik dengan cara yang baik, maka anak-anak akan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan keinginan orang tuanya. Dan sebaliknya, jika terjadi kekurangan atau kesalahan pola asuh maka orang tua jugalah yang menelan akibatnya. 

Pengasuhan sendiri memiliki arti proses interaksi antara orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual anak. Ada 5 tahapan perkembangan anak yang menjadi tanggungjawab orang tua. Hal yang banyak terjadi adalah ada beberapa hak anak yang tidak terpenuhi. Bisa saja terpenuhi dalam hal hak intelektual dan fisik, namun ada kekurangan di hal perkembangan emosi, sosial, dan spritual. Membayangkannya saja, sungguh tak mudah menjadi orangtua ya. Pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Karena anak adalah amanah yang langsung dititipkan oleh Allah SWT. 

Hak Anak

Dalam islam, hak anak dikisahkan memalui sebuah cerita antara anak dan seorang Amirul mukminin.  Si anak bertanya kepada Amirul Mukminin, “Ya Amirul Mukminin, apakah ada seorang anak terhadap orangtuanya?”. Amirul mukminin ini pun menjawab, Sesungguhnya anak berhak untuk 3 hal : 

Yang pertama, berhak mendapatkan ibu yang baik

Yang kedua, berhak diberikan nama yang baik

dan yang ketiga, berhak mendapatkan pengajaran Al-Qurán

 

Si anak pun menjawab, “Ya Amirul mukminin, sesungguhnya tak satupun hak tersebut yang dipenuhi oleh ayah saya. Ibu saya seorang Majusi, nama saya Ju’lan yang berarti kecoa, dan tak satu pun huruf Al-Qurán yang diajarkan kepadaku.

 

Akibat dari Utang Pengasuhan

Selanjutnya, apa hubungan antara hak anak dengan utang pengasuhan?

Anak-anak yang tidak terpenuhi haknya selama masa perkembangannya kelak akan terlihat di masa depan. Anak-anak yang nyebelin, anak-anak yang susah diatur atau dididik adalah contoh anak-anak yang memiliki utang pengasuhan.  Anak yang mengalami utang pengasuhan didalam dirinya dapat dilihat dari ucapan dan tindakan yang biasa ia lakukan. 

Anak yang tidak pernah mendapat bahasa cinta juga kelak tidak akan mampu menunjukkan bahasa cinta pada pasangan dan anak-anaknya. Jika diwaktu kecil, anak tidak pernah dipuji, maka kelak ia tidak akan mampu memuji pasangannya dan anaknya. Sebaliknya, jika saat kecil sering dipukul atau dicubit, nanti saat mereka besar juga akan memukul atau mencubit orang yang ada disekitarnya. 

 

”Utang Pengasuhan adalah awal dari kedurhakaan anak kepada orang tua”

– Ustadz Ajo Bendri –

Cara Membayar Utang Pengasuhan

Terus bagaimana kalo anak sudah terlanjur besar dan perilakunya menunjukkan adanya utang pengasuhan orang tua?.

 Nasehat pertama yang diberikan oleh Ustadz Ajobendri adalah dengan cara memohon ampunan banyak-banyak kepada Allah. 

Memohon ampunan kepada yang telah menitipkan amanah karena telah menyia-nyiakan amanah yang telah diberikan. 

Nasehat kedua untuk membayar utang pengasuhan adalah dengan memohon petunjuk kepada Allah agar dituntun, dibimbing, diarahkan untuk dimampukan dalam hal mendidik anak.  Setiap kita diciptakan punya bakat dan karakter masing-masing. Tentunya Allah paling tau, bagaimana cara mengarahkan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita. 

 

Semangat Mengasuh para orang tua. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Index